Saturday, October 13, 2012

Diam Setelah Membaca Al Fatihah



Diam Setelah Membaca Al Fatihah

عَنْ قَتَادَةَ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ قَالَ سَكْتَتَانِ حَفِظْتُهُمَا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَنْكَرَ ذَلِكَ عِمْرَانُ بْنُ الْحُصَيْنِ فَكَتَبْنَا إِلَى أُبَيِّ ابْنِ كَعْبٍ بِالْمَدِينَةِ فَكَتَبَ أَنَّ سَمُرَةَ قَدْ حَفِظَ قَالَ سَعِيدٌ فَقُلْنَا لِقَتَادَةَ مَا هَاتَانِ السَّكْتَتَانِ قَالَ إِذَا دَخَلَ فِي صَلَاتِهِ وَإِذَا فَرَغَ مِنَ الْقِرَاءَةِ ثُمَّ قَالَ بَعْدُ وَإِذَا قَرَأَ ( غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ) قَالَ وَكَانَ يُعْجِبُهُمْ إِذَا فَرَغَ مِنَ الْقِرَاءَةِ أَنْ يَسْكُتَ حَتَّى يَتَرَادَّ إِلَيْهِ نَفَسُهُ

Dari Qatadah dari Hasan Al Bashri dari Samurah ia berkata,” Ada dua  kali diam yang saya ingat dari Rasulullah.” Imran bin Husain mengingkarinya dan mengatakan,” Yang kami hafal hanya ada satu kali diam.” Maka kami menulis surat kepada Ubay bin Ka’ab di Madinah. Maka Ubay  menulis jawabannya,” Samurah yang hafal (pendapatnya benar –pen). Sa’id (perawi) bertanya kepada Qatadah,” Apa dua kali diam itu ?” Qatadah menjawab,” Diam setelah masuk dalam sholat dan jika selesaid ari membaca.” Qatadah lalu berkata,” Dan jika selesai membaca (wa laa adh dhaalin)”. Beliau senang bila diam sesaat setelah selesai membaca (Al Fatihah) sekedar kembalinya nafas (tidak terengah-engah setelah membaca al fatihah –pen).[1]

BEBERAPA MASALAH TENTANG ADZAN


BEBERAPA MASALAH TENTANG ADZAN

1.  Hukum Azan
Para Ulama’ berselisih pendapat dalam masalah ini, namun pendapat yang paling rajih(kuat) adalah yang menghukumi fardhu kifayah, hal itu berdasarkan dalil-dalil berikut:

عن مالك بن الحوارث : عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : إذاحضرت الصلاة فليؤذن لكم أحدكم وليؤمكم أكبركم ( متفق عليه )
Dari Malik bin  al-Ruwairits Radhiyallahu 'Anhu  sesungguhnya Nabi r  bersabda: “ Apabila telah tiba waktu shalat maka hendaklah salah seorang dari kalian adzan dan hendaklah orang yang paling tua diantara kalian menjadi imam”.[1]
Dari Abu Darda’ Radhiyallahu 'Anhu ia berkata:Saya mendengar Rasulullah r bersabda: “ Tidaklah tiga orang yang tidak adzan dan tidak didirikan shalat di dalamnya(sebuah desa) kecuali syetan akan menguasai mereka”.[2]
Dari Malik bin  al-Ruwairits Radhiyallahu 'Anhu ia berkata: Ada dua orang laki-laki yang mendatangi Rasulullah r , keduanya bermaksud mengadakan perjalanan maka Rasulullah r  bersabda: “ Bila kamu berdua keluar maka adzanlah kemudian qomatilah, lalu hendaklah orang yang paling besar diantara kamu menjadi imam”.[3]