Monday, December 19, 2011

SPECIAL OLYMPICS

Jumat, 12 Agustus 2011 21:30:00 WIB
SPECIAL OLYMPICS
Biarkan kami menang. Tetapi jika kami tidak menang berilah kami keberanian untuk mencobanya” demikianlah janji para
atlet tunagrahita yang membuktikan kemampuannya di ajang Special Olympics World Summer Games XIII di Athena
Yunani dari 24 Juni hingga 4 Juli 2011 lalu. Inilah prestasi terbaik yang mereka peroleh dari tahun-tahun sebelumnya.
Mereka mempersembahkan 15 emas, 13 perunggu, dan 11 perak. Medali emas disumbangkan dari cabang olahraga

renang, bulu tangkis, tenis meja dan bocce.
Dalam Special Olympics yang diikuti oleh 7500 atlet tunagrahita dari 184 negara ini, Indonesia mengirimkan 46 atlet untuk
bertanding dalam 7 cabang olah raga yang diperlombakan. Renang, tenis meja, bulu tangkis, bocce, sepak bola, bola
basket dan atletik. Indonesia meraih emas pertama dari cabang olahraga renang. Medali emas ini dipersembahkan oleh
Stephanie Handojo dan Fitriani untuk 50 M gaya dada. Selain emas Fitriani juga mendapatkan 1 medali perak untuk 50 M
gaya bebas. Emas dari cabang renang ditambahkan oleh Chistian Sitompul setelah saingannya dinyatakan diskualifikasi.
Harison Sirait pelatih para atlet renang ini mendampingi para atletnya berbagi kisah menarik dalam Kick Andy episode ini.
Tentang metode latihan yang ia terapkan hingga kisah perbedaan aba-aba yang biasa ia berikan dengan saat
pertandingan yang menyebabkan beberapa atletnya terlambat meluncur. Meski demikian 3 emas dan 3 perak berhasil
dipersembahkan dari cabang olah raga ini.
Dalam Special Olympics 2011 ini, cabang olahraga bocce pertama kali diperlombakan. Permainanan bocce terbuka
dimainkan antara dua pemain atau dua tim sampai empat pemain dalam sebuah tim. Ada bola sasaran berukuran kecil
berwarna putih di sebuah area yang disebut "jack," atau "pallino". Dalam hal ini para atlet tunagrahita berlomba
melemparkan bola yang berukuran besar agar mengenai bola sasaran yang kecil, atau paling tidak mendekatinya. Tim
pemenang adalah tim yang mampu menempatkan bola besar paling dekat dengan bola kecil atau bahkan mengenai bola
kecil. Meski baru pertama kali diperlombakan, Indonesia meraih 3 medali emas, 1 perak, dan 3 perunggu dari cabang
olahraga bocce ini. Yakni dari Ika Solehati, Vivi Indrayani, dan Rico. Andy F Noya pun tak segan mencoba olahraga ini
melawan Rico dkk.
Cabang olah raga tennis meja menyumbang 3 medali emas dari para atletnya, yang diwakilkan oleh Donal Latif atlet
tunagrahita asal Gorontalo dan Desi Pradita asal Yogyakarta. Dua perak dan tiga perunggu dari cabang tennis meja ini,
turut menambah jumlah medali yang diboyong pulang. Peraih emas terbanyak di cabang badminton. Sebanyak 6 medali
emas disumbangkan dari Komarudin dan Ati Hasyim. Masing masing atlet tersebut mendapat 3 emas untuk nomor
single, ganda putra/putrid, juga ganda campuran. Komarudin asal Pekalongan yang didampingi pelatihnya Joko Widodo
dari klub PB Pratama dimana ia berasal, ternyata selalu menciptakan gaya-gaya tersendiri dalam teknik bermain
badminton. Menurut pelatihnya, bahkan Udin, demikian panggilannya sering menang bila bertanding melawan atlet
normal. Kakak dan ayahnya pun tak segan mendukung masuk klub, meski harus menjual kambing ternaknya.
Sedangkan Ati Hasyim, atlet asal Panti Sosial Bina Grahita Nipotowe, Palu, Sulawesi Tengah ini bercita-cita, bahwa dari
kemenangannya ini akan ia persembahkan keluarganya, terutama agar dapat mengalirkan listrik untuk rumahnya yang
terletak di kampung yang belum terjangkau listrik.

Dikumpulkan dari Website http://www.kickandy.com/

0 comments:

Post a Comment