Monday, December 19, 2011

KETIKA HATI BICARA

Jumat, 16 September 2011 21:30:00 WIB
KETIKA HATI BICARA

Apa yang dilakukan para narasumber di Kick Andy memang luar biasa. Di tengah keterbatasan fisik dan ekonomi yang
melilit, mereka ternyata masih mau berbagi kepada orang yang “membutuhkan”. Kejadian yang terekam kamera pada
beberapa episode program “Tolong” dan “Minta Tolong” yang ditayangkan SCTV dan RCTI itu setidaknya bisa membuat
cermin diri kita, maukah kita memberi pertolongan kepada orang-orang yang membutuhkan di sekitar kita.

Rinto Kanafi misalnya. Pria berusia 43 tahun yang kehilangan kaki karena kecelakaan itu tiba-tiba dihadapkan kepada
seseorang yang minta tolong kepadanya. Seorang ‘talent' yang sudah dipersiapkan sebelumnya berpura-pura minta
tolong kepadanya untuk mengantarkan kiriman roti kepada salah seorang pemesan yang sedang berulang tahun. Sang
talent sudah berupaya mencari “korban”untuk menolong dirinya namun tidak berhasil, sehingga tibalah akhirnya bertemu
dengan Rinto Kanafi yang kala itu sedang ada di depan kios rotan dan warung es kelapa muda. Setelah sang talent
merengek, diluar dugaan, Rinto Kanafi yang hanya berkaki satu itu mengantarkan roti pesanan orang itu dengan biaya
sendiri.
Kisah lainya adalah seorang sopir angkot yang sedang pusing memikirkan biaya pengobatan anaknya. Suprihatin,
demikian nama sopir angkot itu didatangi seorang nenek yang mencoba menjual ikan asin sisa untuk membeli beras.
Suprihatin ragu-ragu ketika akan menolong nenek itu karena ia sendiri juga dalam keadaan susah. Sang Nenek ternyata
pantang menyerah dan terus ‘mencoba mengaganggu” Suprihatin untuk membeli ikan asinya. Ternyata hati Sang Sopir
angkot akhirnya luluh dan menolong nenek itu membelikan beras sebanyak 10 kilogram. “Saya tidak tega melihat nenek
yang katanya cucunya sudah dua hari tidak makan. Saya jadi teringat nenek saya dulu,” ujar Suprihatin memberi alasan
kenapa akhirnya dia mau menolong Sang Nenek.
Sementara apa yang dilakukan Karsimah benar-benar orang tidak percaya. Karsimah yang baru kehilangan suaminya
akibat meninggal dunia itu kini berprofesi sebagai penambal ban di daerah Semarang, Jawa Tengah. Ia berprofesi sebagai
penambal ban karena terpaksa menggantikan suaminya untuk mencari nafkah. Ketika sedang menunggu pelanggan,
tiba-tiba datang seorang nenek yang pura-pura tersesat dan minta tolong dirinya untuk mengantar ke Salatiga. Karsimah
tertegun sejenak melihat Sang Nenek yang katanya mengaku sudah dua hari berusaha minta tolong kepada beberapa
orang tapi tak satu pun yang bersedia menolong. Walau agak ragu-ragu, Karsimah kemudian menutup kios tambal ban
nya dan segera menggandeng nenek dan menumpang bus ke jurusan Salatiga.
Walau cerita di atas adalah sebuah program variety show untuk tontonan di salah satu acara televisi. Namun setidaknya
tontonan yang dibuat Rumah Produksi Dreamlight itu bisa menjadi pengasah jiwa kita. Ternyata berdasarkan pengalaman
para kru di lapangan, justru orang dari kalangan bawahlah yang ringan tangan membantu kepada orang yang
membutuhkan. Mereka tanpa banyak pertimbangan langsung memberi bantuan. Kejadian itu sangat bertolak belakang
dengan kalangan orang mampu dan kalangan atas yang kebanyakan selalu curiga dan individualistis.

Dikumpulkan dari Website http://www.kickandy.com/

0 comments:

Post a Comment