Monday, December 19, 2011

KALAU MAU, BISA

Jumat, 23 September 2011 21:30:00 WIB
KALAU MAU, BISA

Apapun yang ingin kita raih, pasti bisa kita dapatkan, asal mau melakukankannya. Siapa yang tak mengenal Oscar
Pistorius Leonard Carl? Pelari asal Afrika Selatan yang dikenal sebagai “blade runner” yang saat ini telah berhasil menjadi
atlet berkaki palsu pertama yang ikut kejuaraan atletik dunia di Daegu - Korea Selatan, berkompetisi melawan para atlet
berkaki normal. Masih ingat Hee Ah Lee - pianist yang terlahir dengan down syndrom serta kelainan jemari tangan asal
Korea Selatan yang juga pernah hadir dalam Kick Andy? Ada juga penulis buku “No One's Perfect” - Hirotada Ototake

dari Jepang serta penulis buku “Life Without Limits” - Nick Vujicic dari Australia. Mereka adalah pribadi-pribadi hebat yang
meski tidak lengkap secara fisik, tetapi mampu menunjukkan kemampuannya yang setara dengan orang berfisik normal.
Tamu-tamu Kick Andy kali ini tentu akan membuat kita ingat fisik sehat yang kita miliki sekaligus juga membuat kita
menjadi lebih bersyukur atas kehidupan ini.
Albertha Aceng Dani Setyawan alias Aceng. Laki-laki yang lahir tanpa tangan ini memiliki banyak talenta. Mulai dari
menjalankan aktivitas kesehariannya, bermain alat musik seperti gitar, bass dan drum, bahkan menyetir mobil standar
tanpa modifikasi. Ketika melakukan banyak hal, Aceng menggunakan kedua kakinya sebagai pengganti fungsi tangan.
Kelincahannya menggunakan kaki sudah dilatih Aceng sejak masih kanak-kanak. Tak hanya mampu bermain alat musik,
Aceng bisa melakukan aktivitas lain yang biasanya membutuhkan dua tangan. Aceng juga bisa mengendarai sepeda
motor dan mobil. Meski Aceng mampu mengendarai motor dan mobil menggunakan kaki, tetapi tak lantas membuatnya
mudah mendapatkan Surat Ijin Mengemudi atau SIM. Pelecehan dan cemooh yang ia terima sejak kecil, tak menjadikan
pria beranak satu ini patah semangat, minder, atau rendah diri. Justru ejekan dan padangan meremehakan dari
orang-orang normal membuatnya menjadi lebih bersemangat untuk membuktikan kemampuan dan prestasinya.
Kepiawaiannya bermain gitar dengan menggunakan kaki telah membuat Aceng mendapatkan Penghargaan MURI.
Festival musik jalanan di tahun 2004 yang pernah ia ikuti, bahkan menjadikan Aceng berhasil meraih gelar the best bass
player se-Wonosobo.
Rusidah, meski tak dikaruniai kedua tangan, ia justru memilih menekuni fotografi sebagai profesinya. Selain menerima
panggilan untuk mengabadikan berbagai momen penting seperti pernikahan dan acara-acara di lingkungan kantor
pemerintahan, Rusidah juga mengelola studio kecil, di rumahnya di Desa Botorejo, Kecamatan Bayan, Kabupaten
Purworejo - Jawa Tengah. Tekad dan semangatnya untuk menjadi seorang fotografer kemudian justru mendatangkan
dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Beberapa kali Rusidah menerima bantuan peralatan fotografi dari pemerintah
setempat. Berbekal bantuan stimulan itulah kiprah Rusidah sebagai fotografer dimulai. Sejak itu masyarakat tahu
kiprahnya. Penonton Kick Andy di dalam studio pun tak lupa di abadikan melalui kameranya (Foto hasil jepretan Rusidah
bisa diakses melalui web Kick Andy). Tetapi masih ada ‘secuil' cita-cita perempuan usia 43 tahun ini yang belum
tercapai, yakni ingin buka studio foto kecil-kecilan di pinggir jalan raya. Maklum rumahnya yang sederhana dan berlantai
tanah tidaklah representatif untuk usahanya ini. Juga dukungan finasial sang suami sebagai tukang es keliling tak kunjung
mencukupi. Tapi ibu satu anak inipun tak pernah putus asa, ia terus bekerja, dan berjuang mewujudkan mimpinya.
Meski hanya memiliki satu kaki Sabar memiliki segudang aktivitas yang cukup ekstrim, dan prestasi yang
membanggakan. Baru-baru ini, ia bersama dengan tim ekspedisi Rakyat Merdeka mendaki gunung tertinggi di Eropa,

Gunung Elbrus. Tanggal 17 Agustus 2011 lalu bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Sabar mencapai
puncak Elbrus. Sebelumnya di tahun yang sama, Sabar berhasil memanjat Tugu Selamat Datang di Bundaran Hotel
Indonesia. Bahkan ia pun juga pernah sukses menorehkan prestasi dalam kejuaraan panjat dinding bagi penyandang tuna
daksa di Korea. Bagi penonton Kick Andy yang hadir di dalam studio juga sempat dikejutkan karena Sabar turun dari atas
dengan tali. Pria yang bermukim di Solo Jawa Tengah ini memiliki profesi sebagai pembersih gedung-gedung tinggi. Sabar
yang kakinya diamputasi karena kecelakaan jatuh dari kereta api ini, meski telah kehilangan kaki kanan, tak
menjadikannya hal itu sebagai kendala baginya. Ia bertekad akan terus mendaki gunung.

Dikumpulkan dari Website http://www.kickandy.com/

0 comments:

Post a Comment